Anggota GASAPALA mengadakan
pendakian wajib. Kami memilih mendaki Puncak Gunung Arjuna dan Welirang, karena
medannya yang menurut kami bagus untuk melatih keberanian, kekeluargaan, kerja
keras, dan rasa pantang menyerah. Ini bertujuan untuk mendapatkan No AKP bagi
angkatan ke X dan menjadi anggota tetap. Bukan hanya angkatan X yang ikut tapi
juga di dampingi oleh sebagian angkatan IX, mereka adalah Nobitha, Bangun,
Fuad, Bekha (KORLAP), dan Wildan (KETUA UMUM). Tidak ketinggalan angkatan ke
VIII juga ada yang ikud membimbing kami,
mereka adalah mas Ardi dan mas Bagus ABP. Mas Ardi dan mas Bagus, walaupun
mereka sudah kuliah dan banyak tugas tapi mereka tetap menyempatkan waktu untuk
menemani kami, memberi semangat, memberi ilmu pada kami dan membimbing kami. Kami sangat bangga dapat
menjadi anggota GASAPALA, karena rasa kebersamaan, kekeluargaan bisa tercipta
sangat erat. Kami saling peduli antar sesama dan saling menganggap sebagai
keluarga sendiri.
Perjalanan
kami dimulai pada hari Kamis, 28 juni
2012 jam 19.00 para anggota Gasapala mulai berkumpul di rumah Bekha Fajar
Mahardika. tidak hanya berkumpul, kami juga membahas rencana keberangkatan
pendakian, pembagian kelompok, dan sebagian anggota menata ulang perlengkapan
yang akan diisi di tas masing- masing. Sebagian dari anggota ada yang menginap
di rumah Bekha sebagian ada yang tidak. Ini dikarenakan pagi harinya harus udah
bangun untuk mencari tiket kereta dan berangkat ke stasiun.
Jum’at pagi
jam 03.00, tanggal 29 juni 2012 sebagian anggota ada yang sudah bangun dan sebagian
ada yang belum bangun. Karena sebagian orang ada yang bangun kesiangan kami
berangkat dari rumah Bekha ke stasiun jam 04.00 menggunakan montor dengan saling
mengantar bergantian. Tapi ada juga sebagian anggota yang berlari karena waktu
pemberangkatan kereta segera dimulai. Jam 04.25 semua tas dan sebagian anggota
sudah berada di kereta, kecuali dua orang yang tertinggal karena kehabisan
bensin ketika berangkat ke stasiun. Mereka adalah Adith dan Okta. Kami sangat
khawatir dengan mereka, bagaimana mereka sampai malang? Mereka naik apa? Uang
mereka gimana kan ada di tas? Mereka menyusul menggunakan apa? Okta dan Adith
bersamaan atau terpisah???. Semua tanda tanya
itu muncul di benak kami karena merasa khawatir. Untungnya Adith dan okta tidak
terpisah dan dapat menyusul kami dengan menggunakan bis dari Wlingi ke Terminal
Arjosari, lalu naik angkot sampai ke stasiun Lawang jam 09.00. Setelah semua
anggota telah terkumpul lengkap kami melanjutkan perjalanan menggunakan angkot
dan sampai di tretes jam 10.00, tempat pos perijinan. Jam 10.30 kami mulai
berjalan dan membawa tas masing- masing menuju kopkopan. Waktu yang di tempuh
lumayan lama dan melelahkan. Sebagian dari anggota ada yang sudah sampai di
sana jam 15.00 dan sebagian ada yang baru sampai jam 16.30. Sesampainya di
sana, masing masing kelompok mendirikan tenda, mencari kayu bakar, memasak dan
shalat. Setelah kegiatan selesai kami kami selalu mengadakan evaluasi dan briefing
jam 20.30. Setelah Acara selesai kamipun berusaha untuk tidur.
Keesokan
harinya, jam 4.50, tanggal 30 juni 2012 sebagian anggota kami sudah ada yang
bangun. Kami melihat panorama sunrise yang sangat indah. Setelah sambil
menikmati panorama kami masak, makan, cuci
muka, sikat gigi, packing barang- barang untuk melanjutkan perjalan. 08.30 kami
berangkat dari kopkopan menuju pondokan. Sebagian dari anggota ada yang naik
hartop dan menitipkan sebagian tas di hartop tersebut. Anggota yang naik hartop
sampai pada jam 11.30 dan mencari kayu bakar untuk membuat api, menyiapkan
makanan dan mempersiapkan sebagian tenda (doem). Anggota yang berjalan sampai di pondokan jam
15.30, memasang tenda yang sebagian mereka bawa. Setelah selesai evaluasi dan
briefing yang dimulai jam 19.30 – 20.15, kamipun berusaha tidur awal untuk
persiapan pendakian di puncak Welirang besok. Waooo cukup lelah ^_^.
Minggu pagi, 1
juli 2012 kami mempersiapkan sebagian barang yang akan dibawa masing- masing
kelompok. Mas Ardhi menunggu di pondokan dan mas Bagus ABP yang mendampingi
kami. Jam 08.30 kami berangkat menuju puncak welirang dan sampai di sana jam
11.45. yang paling menakjubkan selain panorama alam adalah semangat dan kerja
keras anggota pendakian untuk mencapai puncak. Terutama Sultan, walaupun dia
baru pertama kali mendaki dan memiliki berat badan lebih ( bisa dikatakan
gendut (^_^) ), tapi dia terus berjalan
dan berusaha sampai puncak. Kami melaksanakan upacara pengambilan NIA, tapi
sayangnya ada anggota yang tidak bisa ikut karena sakit, dia adalah Flora
ditemani oleh Bangun. Setelah kegiatan selesai kami turun dari puncak jam 13.30
sambil memcari kayu bakar dan sampai di pondokan jam 15.30, tapi sebagian
anggota ada yang baru sampai jam 18.00. Waooo lelaaahh… tapi SERUUU BANGET (^_^). Seperti biasa jam 20.00 kami
mengadakan evaluasi dan briefing, membahas untuk rencana pendakian besok di
puncak Arjuna. Setelah selesai kegiatan
kami tidur.
Senin pagi 2
juli 2012, jam 05.00 kami (mas Ardhi, mas Bagus, Fuad, Bekha, Nobitha, Adith, Choirul,
Okta, Dimas, Diah) berangkat ke puncak Arjuna dan sebagian anggota tetap di
pondokan. Perjalan menuju puncak sangat indah. Dan kami merasa sangat
bersemangat dan senang. Tak kalah senangnya ketika kami sampai di puncak Arjuna
jam 10.45, dan mengambil foto untuk kenang- kenangan karena kami berada di atas
awan.. hehehhe. Dari puncak kami dapat melihat berbagai kota dan G. Bromo, G.
Semeru, G. kelud, G. Butha’ dll. Selain itu kami juga memasak untuk mengisi
energi untuk turun dari puncak. Jam 12.00 kami pulang dan sempat beristirahat
sejenak di lembah kidang. Jam 15.00 kami sampai di pondokan dan makanan pun
telah siap, tempat kami berkemah juga jadi rapi
dan bersih. Kamipun makan setelah itu cuci muka, sikat gigi. Jam 19.38
kami mengadakan evaluasi dan briefing membahas rencana pulang besok.
Keesokan harinya, jam 05.30 kami membereskan
barang- barang dan mempersiapkan untuk pulang. Kami berangkat dari pondokan jam
07.30. Di perjalanan kami sangat bersemangat karena kami sudah sangat rindu
dengan keluarga dan orang yang kami sayang. Kamipun baru tiba di pos perijinan jam 13.30.
dan berangkat ke stasiun Bangil, tapi kami kehabisan tiket menuju Blitar. Jadi
kami memutuskan untuk untuk beli tiket yang hanya sampai di kota baru. Dan mas
Ardhi membelikan tiket kereta menuju Blitar. Akhirnya kami dapat pulang ke
rumah. Jam 10.25 kami telah sampai di stasiun Blitar. Sebagian anggota dijemput
orang tua mereka. Ada yang naik montor dan
sebagian naik mobil menuju rumah Bekha. Sesampainya di rumah Bekha
kamipun pulang menggunakan montor kami masing- masing. Beberapa hari yang kami
alami di alam bebas bersama kebersamaan teman- teman sungguh menyenangkan.
Kamipun mendapatkan berbagai macam pengalaman, pengetahuan, dan pelajaran baru
yang sangat berharga. Dan kami baru tahu jika rasa kebahagiaan dan kebersamaan
sejati tidak dapat dibeli dengan uang
melainkan dengan pengalaman dan kerja keras yang menghasilkan buah kebanggaan bagi
diri kami maupun orang lain.